Berkarir Di Dunia Kehutanan


fotoworkshopsosialisasiperdirjen/joko

Ngomong berkarir di dunia kehutanan tak lepas dari peran orang tua yang kebanyakan berprofesi sebagai PNS Kehutanan maupun tenaga ahli kehutanan lainya. Sebagian besar orang tua mengarahkan anaknya untuk tetap berkarir di kehutanan meneruskan langkah orang tuanya yang telah berkarir di kehutanan. Berkarir didalam bidang kehutanan sebenarnya tidak terlalu tren dan keren seperti yang lainnya, tetapi pada era yang semakin maju dan perubahan gaya hidup manusia berkarir di kehutanan menjadi rebutan oleh beberapa pihak khususnya para pemegang kepentingan dan investor investor galak. Hutan Indonesia yang luasannya semakin berkurang seiringnya waktu masih saja sebagian mencoba sembunyi dan menoreh emas. Kasus kebakaran yang melanda hutan Indonesia seakan sudah ada kalendernya sehingga dalam kurun waktu beberapa pekan kebakaranya sili berganti tepat. Menurut isu yang beredar kebakaran lahan hutan akan dijadikan lahan perkebunan oleh beberapa pihak yang mencoba mengalihfungsikan lahan hutan menjadi perkebunan dengan beberapa dalil yang berbeda, kami sebagai masyarakat kecil hanya bisa memahami dikit demi sedikit dengan sedikit kekacauan hati karena hutan yang di bakar tak memberikan kepastian kenapa untuk apa dan bagaimana langkah selanjutnya.

Lanjut masalah karir kehutanan anggap saja kalimat di atas sebagai puisi pemula yang harus dimengerti dengan ketulusan hati. Dalam bekerja bidang kehutanan sudah jelas bahwa untuk saat ini Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan membutuhkan lulusan Sarjana Kehutanan maupun SMK Kehutanan yang mempunyai integritas tinggi. Tak bisa dipungkiri bahwa penerimaan harus melewati seleksi yang sudah ditetapkan. Jumlah yang diterima biasanya lebih sedikit dari jumlah pendaftar dan itu sudah lumprah dikalangan Kementerian dalam proses penerimaan pegawainya. Dengan meluapnya jumlah pendaftar secara otomatis akan banyak jumlah yang tidak diterima dikarenakan sedikitnya kuota untuk penerimaan. Pertanyaanya kemana perginya mereka yang tidak masuk seleksi..? apakah akan menungu dan mencoba seleksi pada tahun berikutnya mungkin hanya sebagian, karena sebagian sudah merasa cocok dengan pekerjaan yang di jalani dalam kurun waktu setahun dan boleh saja hanya sekedar  mencoba-coba walau sudah punya pekerjaan tetap.

Pekerjaan yang cocok dan dengan upah maksimal mungkin idaman bagi setiap manusia tapi cukup banyak manusia yang bekerja sembari berkorban unduk kedamaian. Pada intinya memilih jenis pekerjaan yang cocok adalah yang sesuai dengan ilmu dan hati sehingga apa yang dikerjakan akan ikhlas dan membawakan hasil. Banyak yang mencoba banting setir dikarenakan upah yang diharapkan tidak sesuai dan mereka sebagian beranggapan bahwa pekerjaan tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhanya dan kepuasan hatinya, tak banyak orang yang bersyukur dengan pekerjaan yang dilakoni dengan upah yang minim. Dalam memilih opsi pekerjaan disamping selain PNS untuk bidang kehutanan tentukan dan sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh bisa mencoba masuk HPH maupun HTI ataupun LSM yang bergerak di bidang kehutanan biasanya kerjaanya lebih asyik dan menyenangkan. Jika kita memilih masuk didunia kerja HPH sudah jelas akan ditempatkan di camp yang berada ditengah hutan dengan suasana hutan alam yang menurut sebagian rimbawan/i itu menyenangkan. Lain halnya dengan di HTI sudah sangat jelas dengan namanya hutan tanaman pasti akan berbeda dengan hutan alam, hutan tanaman identik lebih panas dan terbuka karena jenis pengelolaanya yang berbeda dengan hutan alam. Hutan tanaman melakukan prosedur tanam seragam dengan pemanenanpun tebang habis sehingga beda dengan hutan alam yang metode pemanenanya bisa tebang pilih. Banyak metode yang digunakan didalam hutan alam tergantung prosedur yang digunakan maupun aturan yang di ajurkan oleh uu kehutanan.

LSM kehutanan mulai banyak berkembang seiringan dengan kondisi hutan Indonesia ada yang memanfaatkan donatur eropa maupun domestik. Kinerja LSM kebanyakn bersifat pendampingan maupun pelatihan dan suport kinerja perusahaan-perusahaan kehutanan dan kementerian dalam mendukung keberlanjutan hutan Indonesia baik flora maupun faunanya. Dengan gambaran tersebut kita sebagai rimbawan tak perlu cemas dalam berpihak tentukan langkah dalam menyelamatkan hutan yang semakin kritis kondisinya.


Komentar

Postingan Populer